• Beranda
  • Penyakit
  • Kenali Gejala Servisitis, Radang Pada Leher Rahim (Serviks)

Kenali Gejala Servisitis, Radang Pada Leher Rahim (Serviks)

Kenali Gejala Servisitis, Radang Pada Leher Rahim (Serviks)
Ilustrasi radang serviks. Credit: Freepik

Bagikan :


Serviks atau leher rahim adalah bagian penting dalam sistem reproduksi wanita. Jika terjadi peradangan pada leher rahim dan tidak ditangani dengan tepat, Anda berisiko mengalami kemandulan dan infeksi yang mengancam jiwa.

 

Apa Itu Servisitis? 

Servisitis adalah peradangan pada leher rahim (bagian ujung rahim). Kondisi ini merupakan gangguan sistem reproduksi wanita yang umum terjadi, dapat disebabkan oleh infeksi jamur, bakteri dan virus. Dilansir dari Cleveland Clinic, sebagian besar wanita pernah mengalami peradangan leher rahim namun terkadang banyak wanita yang tidak menyadarinya.

Peradangan ini dapat terjadi secara akut yang biasanya disebabkan oleh infeksi, maupun peradangan kronis yang disebabkan oleh iritasi. Pada beberapa kasus, jika servisitis yang disebabkan oleh klamidia atau gonore tidak ditangani dengan tepat, infeksi dapat menyebar ke saluran tuba dan lapisan rahim yang menyebabkan penyakit radang panggul dan masalah kesuburan.

 

Baca Juga: Dapatkah Menstruasi Mendeteksi Gejala Kanker Serviks?

 

Gejala Servisitis

Peradangan leher rahim terkadang tidak menunjukkan gejala khusus. Cara untuk mengetahui apakah Anda mengalami peradangan leher rahim adalah dengan melakukan pemeriksaan ke dokter. Beberapa gejala yang muncul pada servisitis, antara lain:

  • Keputihan tidak normal, misalnya berwarna berwarna kuning, putih, atau abu-abu, berbau tidak sedap dan berjumlah banyak
  • Pendarahan vagina ringan
  • Nyeri saat berhubungan intim
  • Iritasi vulva atau vagina
  • Nyeri saat buang air kecil

Apabila Anda mengalami gejala di atas sebaiknya segera periksakan ke dokter. 

 

Penyebab Servisitis

Servisitis disebabakan oleh infeksi jamur, bakteri, dan virus. Dilansir dari Mayo Clinic, beberapa kemungkinan penyebab servisitis antara lain:

  • Infeksi seksual menular. Peradangan pada leher rahim paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus yang ditularkan melalui hubungan seksual. Servisitis dapat disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS) yang banyak terjadi seperti gonore, klamidia, trikomoniasis, dan herpes genital.
  • Reaksi alergi. Alergi pada lateks dari kondom atau spermisida kontrasepsi juga dapat menyebabkan servisitis. Penggunaan produk pembersih kewanitaan juga dapat memicu terjadinya reaksi alergi yang memicu peradangan.
  • Pertumbuhan bakteri yang berlebihan. Pertumbuhan berlebih dari beberapa bakteri yang biasanya ada di vagina juga dapat menyebabkan servisitis.

Sebagian besar penyebab peradangan servisitis adalah hubungan seksual yang tidak aman. Untuk mencegah peradangan leher rahim, sebaiknya hindari berhubungan seks berganti-ganti pasangan, berhubungan seks di usia yang terlalu dini, dan berhubungan seks ketika Anda atau pasangan memiliki penyakit menular seksual.

 

Baca Juga: Masih Gadis Apakah Mungkin Terkena Kanker Serviks?

 

Penanganan Servisitis

Peradangan leher rahim atau servisitis adalah kondisi yang dapat diatasi dengan obat-obatan. Namun penanganan pada servisitis tetap perlu disesuaikan dengan penyebabnya. 

Pada peradangan yang disebabkan oleh alergi, biasanya Anda tidak membutuhkan obat-obatan khusus. Jika diketahui peradangan leher rahim disebabkan oleh penggunaan produk kewanitaan atau kondom, maka sebaiknya hentikan penggunaan produk tersebut.

Sementara itu peradangan leher rahim yang disebabkan oleh penyakit menular dapat diatasi dengan obat-obatan seperti antibiotik atau antivirus. Jika peradangan disebabkan oleh gonore atau klamidia, maka dokter juga dapat merekomendasikan pemeriksaan berkala untuk mengetahui perkembangan pengobatan dan kondisi infeksi yang Anda alami. 

Servisitis yang tidak ditangani dengan tepat dapat memicu masalah reproduksi hingga kemandulan. Jika Anda mengalami gejala tersebut sebaiknya periksakan ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care. 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Senin, 16 Oktober 2023 | 06:36